Dapatkan berita terbaru Cabang Ranting dan Masjid Muhammadiyah di WhatsApp

Q
Logo Lpcr New

Kantor Jogja

Jalan KH. Ahmad Dahlan
No. 103 Yogyakarta 55262

Hubungi Kami

(0274) – 375025
0857 2963 8181 (WA)

Kantor Jogja

Jalan KH. Ahmad Dahlan
No. 103 Yogyakarta 55262

Hubungi Kami

(0274) – 375025
0857 2963 8181 (WA)

LPCR.OR.ID – Yogyakarta | Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Tulangan, Jawa Timur, mengadakan pertemuan silaturahmi di Kantor Pimpinan Pusat Muhammadiyah Yogyakarta pada Sabtu, 3 Mei 2025. Kegiatan ini dihadiri oleh pengurus LPCRPM PPM, yaitu Sri Lestari Linawati, S.S., M.S.I., dan H. Sumardi, S.Ag., S.Pd., yang menjadi pembicara dalam acara tersebut. Selain itu, hadir pula para pengurus PCM Tulangan yang diwakili oleh Ustadz Muhammad Basir, serta perwakilan pengurus ranting, takmir masjid, dan pengurus Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) PCM Tulangan, dengan jumlah peserta mencapai sekitar 60 orang. Tujuan utama acara ini adalah mempererat ukhuwah dan membahas penguatan peran cabang, ranting, dan masjid sebagai ujung tombak gerakan Muhammadiyah.

Acara dimulai dengan sambutan hangat dan rasa syukur atas kesehatan dan kesempatan untuk berkumpul. Dalam pembukaannya, pimpinan menyampaikan pentingnya menjaga semangat silaturahmi dan kolaborasi demi kemajuan organisasi. “Alhamdulillah, kita bersyukur kepada Allah SWT atas kesehatan dan kesempatan sehingga kita dapat berkumpul dan bersilaturahmi di sini. Mari kita hidupkan semangat kebersamaan dalam perjuangan Muhammadiyah,” ujar salah satu pimpinan.

Wakil Ketua Bidang Pimpinan Cabang Muhammadiyah, Muhammad Basir, menekankan pentingnya kesabaran, rasa syukur, dan komitmen dalam menjalankan amanah organisasi. Ia juga mengingatkan bahwa setiap anggota harus terus belajar dan beradaptasi agar dapat menghadapi tantangan zaman. “Profesi dan peran kita harus terus berkembang. Jangan hanya puas dengan capaian saat ini, tetapi teruslah berinovasi dan berkontribusi untuk kemajuan Muhammadiyah,” tegasnya.

Selain itu, acara diisi dengan pemaparan materi oleh Sri Lestari Linawati, S.S., M.S.I., dan H. Sumardi, S.Ag., S.Pd., mengenai sistem birokrasi dan administrasi Muhammadiyah. Disampaikan bahwa pusat kekuatan Muhammadiyah terletak pada cabang, ranting, dan masjid. “Sebagai gerakan Islam, Muhammadiyah sesungguhnya hidup di cabang, ranting, dan masjid. Jika cabang dan ranting mati, maka gerakan Muhammadiyah pun akan kehilangan ruhnya,” jelas Sri Lestari Linawati.

Dalam diskusi, peserta menyoroti lima indikator utama keberhasilan cabang dan ranting Muhammadiyah, yaitu:

  1. Pengajian yang rutin dan berkembang,
  2. Masjid yang makmur dan memakmurkan jamaah,
  3. Amal dengan ikhlas dan penuh kegembiraan,
  4. Gemar berinfaq, zakat, serta sedekah,
  5. Rapat rutin yang terorganisir dan dievaluasi.

Peran perempuan dalam memajukan Muhammadiyah juga mendapat perhatian khusus. Sri Lestari Linawati menyatakan, “Baik laki-laki maupun perempuan, selama beriman dan beramal saleh, Allah akan memberikan kehidupan yang baik dan pahala terbaik.”

Menjelang akhir acara, pimpinan mengajak seluruh peserta untuk terus bersemangat, bersyukur, dan menjaga kebersamaan. “Mari ber-Muhammadiyah dengan gembira, banyak senyum, dan penuh semangat. Dengan begitu, kita dapat memakmurkan masjid dan menghidupkan cabang serta ranting Muhammadiyah di seluruh Indonesia,” pungkas Ustadz Muhammad Basir.

Pertemuan diakhiri dengan doa bersama dan harapan agar Muhammadiyah terus berkembang serta memberikan manfaat luas bagi umat dan bangsa.