Dapatkan berita terbaru Cabang Ranting dan Masjid Muhammadiyah di WhatsApp

Q
Logo Lpcr New

Kantor Jogja

Jalan KH. Ahmad Dahlan
No. 103 Yogyakarta 55262

Hubungi Kami

(0274) – 375025
0857 2963 8181 (WA)

Kantor Jogja

Jalan KH. Ahmad Dahlan
No. 103 Yogyakarta 55262

Hubungi Kami

(0274) – 375025
0857 2963 8181 (WA)

LPCR.OR.ID – Ustaz H. Ghoffar Ismail, S.Ag., M.A., Anggota Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah, menyampaikan bahwa Muhammadiyah adalah gerakan Islam yang kokoh dengan semangat tajdid dan tarjih, bertujuan untuk menjadikan Islam sebagai agama rahmat bagi alam semesta. Muhammadiyah menjadi sarana untuk menyebarkan Islam yang “menghidupkan,” dan pemahaman Islam dalam Muhammadiyah adalah pemahaman yang hidup, dinamis, dan jauh dari belenggu tradisi yang statis. Dengan semangat ini, Muhammadiyah berupaya melahirkan umat yang berakhlak mulia, cerdas, dan berkontribusi nyata bagi masyarakat.

Pernyataan ini disampaikan saat Ustaz Ghoffar menjadi pembicara dalam Pengajian Khusus Anggota Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Tirtonirmolo Barat Cabang Kasihan Daerah Bantul DIY pada Jumat, 10 Januari 2025, di Mushola Babul Khoir Kalipakis. Dalam pengajiannya, ia mengajak Pimpinan Persyarikatan, termasuk PRM Tirtonirmolo Barat, untuk senantiasa menggelorakan amal salih baik secara individu maupun organisasi.

Ia menekankan bahwa dalam perjalanan panjangnya, Muhammadiyah selalu mengajak umat untuk bergerak bersama, berlomba-lomba dalam kebaikan, dan memberikan kontribusi terbaik bagi lingkungan dan sesama umat manusia. Ia mendorong agar Islam dijadikan sebagai inspirasi untuk hidup yang lebih baik dan bermanfaat bagi orang banyak, tanpa melihat latar belakang sosial dan agama.

Menanggapi hal ini, Ketua PRM Tirtonirmolo Barat, Sofriyanto, menyoroti pentingnya aspek kaderisasi dalam Muhammadiyah. Menurutnya, perkaderan merupakan proses strategis untuk membentuk, mengembangkan, dan mempersiapkan anggota yang memiliki kualitas, visi, dan semangat yang selaras dengan tujuan Muhammadiyah. Hal ini memastikan adanya generasi dan pemimpin yang siap untuk menjamin keberlanjutan visi dan misi Muhammadiyah dalam jangka panjang.

Dengan sistem perkaderan yang terencana dan berkelanjutan, Muhammadiyah tidak hanya mampu bertahan tetapi juga tumbuh dan berkembang di tengah persaingan. Sofriyanto menegaskan bahwa perkaderan adalah investasi jangka panjang untuk menciptakan generasi penerus yang tangguh dan visioner.