LPCR.OR.ID – Ziska Talk, program diskusi online oleh LAZISMU edisi bulan Agustus, diadakan secara daring dengan tema “Back to Masjid: Mengembalikan Masjid sebagai Pusat Inovasi Keumatan.”
Ardi Luthfi Kautsar, Direktur Program LAZISMU Pusat, menekankan bahwa keberhasilan masjid tidak diukur dari kemegahan bangunannya, tetapi dari bagaimana fungsi dan kegiatan yang dilakukan di dalamnya dapat memberikan manfaat serta dampak positif bagi masyarakat.
Ananto Isworo, Ketua Takmir Masjid Al-Muharram Bantul, menambahkan, “Kecintaan terhadap Allah harus diimbangi dengan kecintaan terhadap alam.” Ia menjelaskan tujuh pandangan Islam tentang lingkungan, yaitu tauhid, khalifah, amanah, keseimbangan, ishtishlah, halal, dan haram. Pandangan ini mengajarkan pentingnya menjaga dan merawat lingkungan, tidak mengambil secara berlebihan, serta menghindari tindakan yang merusak. Kita diharuskan mengambil yang halal dan meninggalkan yang haram.
Masjid Al-Muharram Bantul telah meluncurkan Gerakan Eco Masjid untuk memakmurkan bumi. Program-programnya mencakup pemanfaatan air hujan sebagai air wudhu, gerakan sedekah sampah berbasis masjid, penghijauan lingkungan masjid, dan penggunaan energi terbarukan melalui Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). “Program pemanfaatan energi PLTS yang kami jalankan telah menarik perhatian media. Saat ini, kami hanya membayar tagihan listrik sebesar Rp15.000–20.000 berkat penggunaan PLTS,” ujar Ananto Isworo.
Dalam kesempatan yang sama, Kusnadi Ikhwani, Ketua Bidang Pembinaan Masjid LPCRPM PP Muhammadiyah, menyatakan, “Kejahatan yang terorganisir akan mengalahkan kebaikan yang tidak terorganisir. Oleh karena itu, segala sesuatu, termasuk pengelolaan masjid, harus dilakukan secara terorganisir dan serius.”
Kusnadi juga menegaskan bahwa masjid harus dikelola oleh orang yang profesional. Menurutnya, masjid Muhammadiyah belum sepenuhnya makmur karena belum diurus dengan serius. “Kenapa masjid? Karena masjid adalah tempat terbaik dan paling dicintai. Oleh karena itu, perlu ada program yang tidak hanya memegahkan bangunan, tetapi juga menarik minat masyarakat untuk datang ke masjid,” kata Kusnadi Ikhwani.