Ikuti Semarak Lomba CRM Award 2025 | Menangkan Hadiah Total Rp54 Juta!

Q
Logo Lpcr New

Kantor Jogja

Jalan KH. Ahmad Dahlan
No. 103 Yogyakarta 55262

Hubungi Kami

(0274) – 375025
0857 2963 8181 (WA)

YOGYAKARTA – Acara Kajian The Satnite yang diselenggarakan oleh Masjid K.H. Sudja’ sukses digelar di Kompleks RS PKU Muhammadiyah Gamping dengan tema “Dari Circle Toxic ke Circle Asik”. Acara yang berlangsung pada malam Sabtu, 27 September 2025 pukul 20.00 WIB ini diikuti oleh 105 peserta, mayoritas adalah pelajar SMA dan mahasiswa, yang ingin memperdalam pemahaman tentang pentingnya memilih lingkungan pertemanan yang positif demi meningkatkan kualitas iman dan akhlak.

Salah satu narasumber utama, Syafiq Abdillah, seorang Relawan Penggerak Cabang Ranting Masjid Muhammadiyah (RPCRM) yang juga dikenal sebagai dalang dan marbot masjid di Purwokerto, memberi penjelasan mendalam tentang pengaruh lingkungan pertemanan terhadap keimanan anak muda.

Dalam kajiannya, Syafiq menegaskan bahwa “circle pertemanan sangat menentukan kualitas agama kita. Jika teman-teman kita sholeh, maka kita juga akan terangkai sholeh.” Ia menggambarkan bagaimana anak muda yang awalnya menunda salat bisa terbawa ke kebaikan karena lingkungan pertemanan yang baik. Ia juga mengajak peserta untuk memilih menjadi generasi muda yang penuh harapan dan semangat, bukan generasi yang problematik dan mudah menyerah.

Syafiq pun berbagi pengalamannya sebagai dalang wayang kulit sejak usia 9 tahun dan bagaimana aktivitas keagamaan seperti menjadi marbot masjid telah membentuknya menjadi pribadi yang dekat dengan masjid dan aktif dalam berbagai kegiatan dakwah. Ia menyampaikan pesan bahwa anak muda seharusnya merasa bangga menjadi bagian dari masjid, bukan hanya sebagai pengurus biasa tetapi sebagai agen perubahan yang membawa pengaruh positif kepada lingkungan sekitarnya.

Acara yang dipenuhi semangat dan energi positif ini juga memuat sesi tanya jawab interaktif antara Syafiq dan peserta, yang membahas tantangan anak muda hari ini seperti pergaulan bebas, pernikahan dini, dan stigma negatif terhadap generasi muda. Syafiq menekankan pentingnya masjid sebagai tempat yang dapat mengakomodasi kebutuhan anak muda dengan cara yang menarik dan menyenangkan agar mereka merasa nyaman dan termotivasi untuk terus belajar dan beramal saleh.

“Masjid harus menjadi tempat nyaman bagi anak muda, tempat dimana mereka bisa menemukan teman yang membangun dan lingkungan yang positif,” ujarnya.

Selain kajian, acara juga menyediakan makan gratis bagi peserta sebagai bentuk apresiasi dan memupuk kebersamaan. Kajian The Satnite merupakan bagian dari program Masjid K.H. Sudja yang rutin diadakan dengan tujuan meningkatkan kualitas keimanan dan pemahaman agama di kalangan anak muda.

Dengan harapan besar, Syafiq menutup acara dengan doa agar para peserta menjadi generasi yang saleh, produktif, dan mampu membawa perubahan positif di lingkungannya. Ia juga mengajak peserta untuk terus menyebarkan kebaikan dan menjauhi pergaulan yang bersifat toxic.

Acara ini menjadi bukti nyata bahwa kajian keagamaan yang dikemas dengan format yang ringan, interaktif, dan relevan dengan kehidupan anak muda dapat menarik perhatian dan partisipasi aktif mereka dalam kegiatan keagamaan.

Bagikan