Dapatkan berita terbaru Cabang, Ranting dan Masjid Muhammadiyah di WhatsApp

Q
Logo Lpcr New

Kantor Jogja

Jalan KH. Ahmad Dahlan
No. 103 Yogyakarta 55262

Hubungi Kami

(0274) – 375025
0857 2963 8181 (WA)

Dalam organisasi, dibutuhkan sikap saling. Saling mendukung, saling melengkapi, saling menyempurnakan. Tiap diri memiliki keterbatasan. Kelebihan dan kekurangannya juga memiliki keterbatasan.

Pengembangan Cabang, Ranting dan Masjid memerlukan keterlibatan dan partisipasi aktif dari semua pihak. Ketika ada banyak orang berkumpul, diskusi, musyawarah, rapat mencari alternatif-alternatif jalan untuk memakmurkan masjid, itu dilakukan oleh laki-laki, juga perempuan. Tepatnya, banyak laki-laki, sebagiannya perempuan.

Kehadiran perempuan dalam ikhtiar memakmurkan masjid bukanlah sekadar ‘bumbu genep’ atau pelengkap. Kehadiran perempuan dibutuhkan karena di masjid juga ada jamaah perempuan yang juga merindukan Tuhan Allah.

Bila di satu masjid kampung ada sekitar 10 jamaah aktif, berapa jumlah jamaah di kelurahan? Kecamatan? Kabupaten? Provinsi ?

Untuk banyak masjid se-Indonesia, menuju masjid makmur memakmurkan, bagaimana mengelolanya? Siapa yang harus mengelola? Bagaimana keterlibatan perempuan?

Manusia yang paling lemah adalah orang yang tidak mampu mencari teman, namun yang lebih lemah dari itu ialah orang yang mendapatkan beberapa teman, tetapi disia-siakan. (Ali bin Abi Thalib)

Pertanyaannya, apakah kita selama ini masih menyia-nyiakan teman-teman kita?

Dalam konteks inilah, kehadiran perempuan itu penting. Termasuk kehadiran para perempuan dalam organisasi pengelolaan program pembinaan masjid.

Dibutuhkan perempuan-perempuan yang sehat, memiliki kemampuan berfikir kritis, strategis dan evaluatif, sekaligus mau bekerja. Bekerja menyehatkan para jamaah perempuan. Perempuan muda, tua, anak, remaja. Perempuan menikah, jomblo, maupun janda.

Dalam konteks inilah kehadiran perempuan itu penting. Perempuan perlu bermitra dengan laki-laki, mengkomunikasikan dan mengoordinasikan program untuk satu tujuan besar bersama: kemakmuran masjid.

Pertanyaan berikutnya, dari mana perempuan harus memulai langkahnya?

Mulailah dari mana saja Anda ingin memulainya! Belajar, membaca, menulis, berkarya dan berprestasi. Teruslah ukir prestasi. Tingkatkan kualitas diri

Bagimu negri, kami mengabdi.

Bagikan