LPCR.OR.ID – BANJARMASIN — Seperti biasanya, usai salat Subuh atau selepas Maghrib, kegiatan LPCRPM selalu diisi dengan kajian singkat. Kali ini, selepas pembukaan Rakernas LPCRPM di kampus UMB, Ustaz Mawardi Pewangi dari Makassar menyampaikan kultum pada 13 November 2025.
Dalam kultumnya, Mawardi mengutip beberapa pesan dari Kiai Dahlan dan prinsip dasar warga Muhammadiyah. Salah satunya, menurutnya, adalah untuk tidak meminta amanah, tetapi jika diberikan amanah, jalankanlah dengan sebaik dan semaksimal mungkin. “Jangan pernah meminta atau menginginkan jabatan tertentu. Namun, berusahalah dan bersungguh-sungguhlah dalam dakwah Muhammadiyah,” tegasnya.
Hal ini, menurut Mawardi, sejalan dengan pesan Kiai Dahlan, pendiri Muhammadiyah, yang berkata, “Aku titipkan Muhammadiyah.” “Muhammadiyah harus dijaga dan jangan menduakan Muhammadiyah,” jelasnya.
Mawardi menambahkan bahwa semangat menjaga Muhammadiyah juga terlihat saat Kiai Dahlan sedang sakit. Meskipun sakit, Kiai Dahlan menolak beristirahat agar bisa terus berdakwah.
Cerita serupa, kata Mawardi, juga ia dengar dari beberapa tokoh Muhammadiyah lainnya. Walaupun sedang sakit dan kurang sehat, beberapa penggerak Muhammadiyah di berbagai wilayah memilih untuk terus beraktivitas dalam Muhammadiyah dan menolak berhenti walau sejenak.
“Sepertinya mereka yakin bahwa mati dalam keadaan ber-Muhammadiyah adalah meninggal dalam keadaan baik. Maka mari kita juga berdoa agar dimatikan dalam keadaan ber-Muhammadiyah,” kata Mawardi.
Mengapa ber-Muhammadiyah itu baik? Mawardi melanjutkan, karena dalam Muhammadiyah ada ilmu, iman, dan amal saleh. “Tidak ada ilmu yang bermanfaat tanpa iman, tidak ada iman yang baik tanpa ilmu, dan tidak ada ilmu dan iman yang baik tanpa amal saleh. Dan ketiganya ada dalam Muhammadiyah,” tutup Mawardi. (gsh).
