LPCR.OR.ID – “Pelaksanaan Salat Iduladha merupakan momen ibadah yang sangat penting bagi umat Islam, dilaksanakan satu tahun sekali sebagai bagian dari syiar Islam. Tahun ini, Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Tirtonirmolo Barat Kasihan Bantul melalui pengurus baru Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Tirtonirmolo Barat berencana menyelenggarkan Salat Iduladha di lapangan terbuka, yaitu di Halaman Pondok Pemuda Ambarbinangun (aset milik Pemda DIY) yang sudah sejak lama digunakan masyarakat melalui PHBI,” jelas Sofriyanto, Ketua PRM Tirtonirmolo Barat.
Sofriyanto menambahkan bahwa salah satu aspek penting dalam penyelenggaraan salat id di lokasi terbuka adalah pengukuran arah kiblat.
“Sebelum diselenggarakan Salat Iduladha, PRM Tirtonirmolo Barat telah melakukan pengukuran ulang arah kiblat di lokasi tersebut pada 31 Mei 2025 oleh lembaga mumpuni, yaitu Pusat Tarjih Muhammadiyah Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dan Pusat Studi Astronomi UAD yang memiliki alat dan pengalaman dalam pengukuran arah kiblat.”
“Ketepatan arah kiblat adalah bagian penting dari keabsahan salat, termasuk salat Iduladha berjamaah yang masif. Dengan perkembangan teknologi dan referensi arah kiblat yang lebih akurat, sangat perlu dilakukan pengukuran ulang untuk memastikan kesesuaian arah salat dengan tuntunan syariat Islam,” tegas Sofriyanto saat meninjau lokasi salat Iduladha.
Anwar Sadat, Sekretaris PHBI Tirtonirmolo Barat, mengungkapkan bahwa arah kiblat di lokasi tersebut sudah lama tidak divalidasi ulang dengan metode ilmiah menggunakan alat standar oleh lembaga kompeten.
“Sudah lama tidak dilakukan pengukuran ulang arah kiblat di sini dengan metode ilmiah, alat canggih, oleh lembaga sekelas Pusat Tarjih Muhammadiyah UAD dan Pusat Studi Astronomi UAD.”
“Bismillah, dengan pengukuran ulang ini, insya Allah akan menambah bobot ibadah kita dan memberikan kenyamanan batin bagi jamaah bahwa salat dilakukan menghadap kiblat dengan benar,” tambah Anwar Sadat.
Pengukuran kiblat di Halaman Pondok Pemuda Ambarbinangun dilakukan oleh Pusat Tarjih Muhammadiyah UAD dan Pusat Studi Astronomi UAD.
Yudhiakto Pramudya, Ph.D., (Kepala Pusat Studi Astronomi UAD) menekankan urgensi pengukuran ini.
“Lokasi yang digunakan adalah tempat umum dengan jumlah jamaah besar; kesalahan arah kiblat dapat mempengaruhi keabsahan salat kolektif.”
Menurut Yudhiakto, “Momentum Iduladha adalah syiar Islam besar yang harus dipersiapkan maksimal, termasuk ketepatan arah salat.”
Adapun tujuannya, Yudhiakto menjelaskan, “Pengukuran ini bertujuan menentukan arah kiblat yang akurat menggunakan metode terpercaya.”
“Metode dengan menentukan arah utara sejati menggunakan Matahari. Theodolite digital digunakan sebagai alat pengukur yang akurat,” tambah Yudhiakto.
Yudhiakto menambahkan, “Pengukuran ini memberikan kejelasan dan jaminan kepada jamaah bahwa salat dilakukan sesuai kiblat, menghindari keraguan atau kontroversi di masyarakat.”
“Tujuan terakhir adalah sebagai dasar penentuan arah untuk ibadah berjamaah lainnya di masa mendatang di lokasi yang sama,” pungkas Yudhiakto.