Yuk dukung kreativitas peserta Lomba Vlog Cabang Ranting

Q
Logo Lpcr New

Kantor Jogja

Jalan KH. Ahmad Dahlan
No. 103 Yogyakarta 55262

Hubungi Kami

(0274) – 375025
0857 2963 8181 (WA)

Kantor Jogja

Jalan KH. Ahmad Dahlan
No. 103 Yogyakarta 55262

Hubungi Kami

(0274) – 375025
0857 2963 8181 (WA)

LPCR.OR.ID – PCM Kebayoran Baru, yang memiliki empat ranting, berbagi perjalanan mereka dalam membangun amal usaha yang awalnya kurang berkembang. Mereka banyak belajar dari PCM lain, termasuk melalui kunjungan ke PCM Gombong, untuk meningkatkan manajemen amal usaha mereka.

Dalam kongres CRM baru-baru ini, Said, perwakilan dari PCM Kebayoran Baru, mengungkapkan tantangan yang mereka hadapi dalam membuka dan mengelola Amal Usaha Muhammadiyah. “Kami sempat mengalami kesulitan dalam mengelola amal usaha. Rendahnya minat pendaftar siswa dan banyaknya pesaing menjadi tantangan besar, terutama karena lokasi kami berada di pusat ibu kota,” ujarnya.

Said menjelaskan beberapa kendala yang ditemui, seperti penampilan gedung yang kurang menarik, rendahnya kepercayaan masyarakat, Sumber Daya Insani (SDI) dengan pola pikir stagnan, dan gaji yang belum mencapai UMR.

Untuk mengatasi tantangan ini, PCM Kebayoran Baru mulai melakukan berbagai perbaikan, dengan fokus utama pada penampilan gedung. Mereka memperbarui tampilan gedung agar lebih menarik dan sesuai standar pasar untuk menarik perhatian masyarakat. Langkah ini membuahkan hasil, dengan adanya peningkatan dalam amal usaha mereka.

“Selain memperbaiki gedung-gedung, kami juga menambah fasilitas di amal usaha kami, terutama di bidang pendidikan,” jelas Said. PCM Kebayoran Baru memahami pentingnya penampilan gedung sebagai salah satu daya tarik utama konsumen.

PCM Kebayoran Baru kemudian melakukan banyak perbaikan untuk meningkatkan amal usaha. Mereka menambah fasilitas, terutama di bidang pendidikan, seperti pembangunan kolam renang. Sistem kluster biaya pendidikan diterapkan agar berbagai kalangan masyarakat bisa bergabung dengan amal usaha mereka. PCM juga menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk dari negara-negara luar, untuk memperkuat kurikulum pendidikan. Selain itu, program penjaringan pengemudi bajaj untuk pembuatan Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) sedang berjalan. Saat ini, PCM dalam proses pembelian rumah senilai 13 miliar sebagai bagian dari upaya pengembangan lebih lanjut.