Ikuti Semarak Lomba CRM Award 2025 | Menangkan Hadiah Total Rp54 Juta!

Q
Logo Lpcr New

Kantor Jogja

Jalan KH. Ahmad Dahlan
No. 103 Yogyakarta 55262

Hubungi Kami

(0274) – 375025
0857 2963 8181 (WA)

Perjalanan menempuh 1.000 kilometer lebih, selama dua hari dua malam, bukanlah hal yang mudah. Namun, bagi rombongan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulawesi Barat, perjalanan dari Mamuju menuju Regional Meeting Lembaga Pengembangan Cabang, Ranting, dan Masjid (LPCRPM) di Gorontalo adalah sebuah kisah motivasi yang tak terlupakan. Kisah ini bukan hanya tentang menaklukkan jarak, melainkan tentang menguatkan kebersamaan, mengasah kesabaran, dan memupuk rasa syukur.

Dipimpin oleh Furqan Mawardi, 23 peserta dari enam kabupaten berkumpul dengan satu tujuan: menggerakkan roda dakwah Muhammadiyah. Sejak awal, suasana kebersamaan sudah begitu terasa. Bus sleeper yang menjadi “rumah berjalan” mereka dipenuhi tawa dan obrolan hangat. Kue buatan Rizki Wardani menjadi simbol manisnya berbagi, dan jamuan makan siang dari Warga Persyarikatan PCM Karossa menegaskan bahwa di Muhammadiyah, keluarga bisa ditemukan di mana saja.Perjalanan panjang ini penuh dengan dinamika. Mulai dari susahnya mencari warung makan yang cukup untuk rombongan besar, hingga momen-momen spiritual yang penuh hikmah.

Kultum on the bus yang dibawakan Furqan Mawardi mengingatkan para peserta bahwa perjalanan ini adalah ibadah, sebuah metafora kehidupan musafir di dunia yang menuju kampung abadi. Bekal sederhana seperti buras Ustadz Muhidin daeng Tojeng pun menjadi penyelamat rasa lapar, mengajarkan bahwa nikmat sejati seringkali datang dari hal-hal sederhana.

Namun, tak ada perjalanan tanpa ujian. Di Gorontalo, bus mereka sempat tersangkut kabel listrik, memicu ketegangan yang untungnya berhasil diselesaikan dengan baik berkat kesabaran dan keramahan warga setempat. Peristiwa ini menjadi pelajaran berharga tentang pentingnya adab dan komunikasi dalam menghadapi setiap masalah.

Tepat pukul 21.00 malam, setelah menempuh 35 jam perjalanan, mereka akhirnya tiba di Asrama Haji Gorontalo. Sambutan hangat dari panitia dan Ketua PWM Gorontalo, Dr. Sabara, membuat lelah seolah sirna. Kisah perjalanan ini bukanlah sekadar catatan logistik, melainkan sebuah mozaik kehidupan yang mengajarkan nilai-nilai luhur.Dari kue yang dibagi, jamuan makan, kultum di dalam bus, hingga ujian yang menimpa, setiap momen adalah pengingat akan nikmat kebersamaan, keselamatan, dan iman yang tak pernah padam.

Inilah kisah perjalanan yang sesungguhnya: sebuah perjalanan jiwa yang memotivasi, membuktikan bahwa semangat dakwah Muhammadiyah akan selalu hidup, di setiap langkah, di setiap kilometer yang ditempuh.

Bagikan