LPCR.OR.ID – Sebagai pengurus LPCRPM yang tinggal di Tangerang Selatan, pertemuan dengan sesama pengurus merupakan hal penting. Oleh karena itu, meskipun Kamis, 1 Mei 2025, hari libur, saya mengunjungi Bapak Iskak, senior di LPCRPM, yang menginformasikan adanya kegiatan kunjungan ber-Muhammadiyah di Kabupaten Tangerang. Dengan niat bersilaturahmi, menambah jejaring, dan belajar praktik dakwah lokal, saya menempuh perjalanan 30 km dari rumah.
Sepanjang perjalanan, saya mengikuti zoom meeting tausyiah Ketua LPCRPM PP Muhammadiyah, Bapak Drs. H. Jamaludin Ahmad, S.Psi., dalam acara Lembaga Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (L-Parekraf) PP Muhammadiyah. Tausyiah yang inspiratif tersebut membahas dua program prioritas L-Parekraf: persiapan platform wisata Napak Tilas Kyai Dahlan dan mobilisasi jamaah Muktamar di Medan 2027.
Bapak Iskak sedang rapat dengan PDM Kabupaten Tangerang di SMA Muhammadiyah 1 Cipondoh. Setelah tiba, saya sholat Dhuhur di masjid NU terdekat. Pengalaman ini mengingatkan saya akan pentingnya keluwesan dan ketangguhan dalam berdakwah di lingkungan yang beragam.
Setelah sholat, saya bertemu Bapak Iskak dan beberapa peserta rapat lainnya di lantai 2. Terjadi diskusi kecil antara Bapak Iskak, rekan-rekan dari Klaten, dan PDM Kabupaten Tangerang, berbagi pengalaman dan strategi berdakwah di daerah urban.
Setelah rapat, kami makan siang di restoran lokal dekat danau. Restoran yang ramai itu menyajikan masakan khas Cipondoh: ayam goreng kampung, lalapan, sayur asem, dan pecak ikan (ikan asap/goreng dengan kuah jahe dan rempah). Pecak ikan, menu favorit yang cocok untuk mencegah influenza, menjadi pengalaman kuliner baru yang mengesankan bagi rekan-rekan dari Jawa Tengah.
Cipondoh, daerah urban yang padat penduduk, memiliki pasar tradisional yang ramai dan kepadatan lalu lintas. Pengalaman di Cipondoh pada 1 Mei 2025 menginspirasi saya, semoga wisata Napak Tilas Kyai Dahlan kelak menjadi media dakwah yang efektif dan menggembirakan bagi berbagai kalangan di Indonesia.