LPCR.OR.ID – Sabtu 22 Dzulhijjah 1445 H atau 29 Juni 2024, telah berlangsung pembinaan untuk cabang dan ranting Muhammadiyah dan Aisyiyah di Kecamatan Pangatikan, Kabupaten Garut. Pembinaan ini menampilkan Ustadz Ahab Sihabudin Lc. dari Lembaga Pengembangan Cabang Ranting dan Pembinaan Masjid (LPCRPM) Pimpinan Daerah Muhammadiyah Garut sebagai narasumber.
Pembinaan ini dimulai pada pukul 09.00 dan berakhir menjelang Dhuhur. Lokasi kegiatan ini bertempat di Madrasah Al Huda PRM Citangtu Pangatikan. Dari 8 desa di Pangatikan, hanya 4 PRM yang telah terbentuk dan telah dikukuhkan.
Pada sesi pemaparannya, Ustadz Ahab membahas tentang leadership atau kepemimpinan cabang dan ranting Muhammadiyah. Diketahui bahwa Ahab Sihabudin adalah anggota dewan Provinsi Jawa Barat dari Partai Keadilan Sejahtera dan juga Ketua LPCR PM PDM Garut. Dia menekankan pentingnya niat dan perencanaan yang baik bagi calon pemimpin, mengingat Indonesia sebagai negara dengan populasi Muslim terbanyak, memiliki dua organisasi massa Islam besar yaitu Muhammadiyah dan Nahdatul Ulama. Dia mengingatkan bahwa kita perlu belajar dari para pendiri NU dan Muhammadiyah, KH Hasyim Asy’ari dan KH Ahmad Dahlan, yang berhasil menciptakan tokoh-tokoh handal seperti Jenderal Sudirman.
Ustadz Ahab juga mengingatkan agar para ibu tidak ragu untuk berdoa agar anak-anak mereka menjadi pemimpin di masa depan seperti Presiden, Gubernur atau Bupati. Ini bukanlah sebuah tindakan ambisius, tetapi dia percaya itu penting untuk menciptakan pemimpin di masa depan.
Ustadz Ahab juga mengutip ayat dari Al-Quran:
“Dialah yang menjadikan kamu sebagai khalifah-khalifah di bumi. Barangsiapa kafir, maka (akibat) kekafirannya akan menimpa dirinya sendiri. Dan kekafiran orang-orang kafir itu hanya akan menambah kemurkaan di sisi Tuhan mereka. Dan kekafiran orang-orang kafir itu hanya akan menambah kerugian mereka belaka.” (QS.35:39)
Dia menjelaskan bahwa ayat ini diturunkan sehubungan dengan Hushain bin Harits bin Abdil Muthallib bin Abi Manaf al-Qurasyi. Tafsirnya adalah bahwa Allah menjadikan kita sebagai pengganti generasi sebelumnya di bumi, dan orang-orang yang tidak percaya hanya akan mendapatkan kemurkaan dan kerugian bagi diri mereka sendiri.
Kontributor: Sandra Yudistira