Dapatkan berita terbaru Cabang, Ranting dan Masjid Muhammadiyah di WhatsApp

Q
Logo Lpcr New

Kantor Jogja

Jalan KH. Ahmad Dahlan
No. 103 Yogyakarta 55262

Hubungi Kami

(0274) – 375025
0857 2963 8181 (WA)

LPCR.OR.ID – Ustaz H. Muhammad Sobri, Lc, MH, Ketua PRM Gading Klaten, dalam kajian khusus di Masjid Al Jihad Banjarmasin pada Kamis (13/11), menjelaskan pentingnya menjaga semangat dakwah dan pengajian dalam gerakan Muhammadiyah.

Ustaz Sobri berbagi pengalamannya dari Kabupaten Klaten tentang bagaimana pengajian tarjih dapat berkembang dari kegiatan kecil menjadi diikuti lebih dari 8.000 jemaah dalam dua pekan.

“Ini langkah sederhana yang dimulai oleh pendahulu kita. Semoga langkah-langkah yang kita jalankan menjadi jariyah sosial,” ujar Ustaz Sobri kepada jemaah Masjid Al Jihad Banjarmasin.

Awalnya, pengajian dimulai oleh satu PCM, kemudian berkembang ke PCM lainnya berkat semangat keberkahan dan keikhlasan jemaah untuk menambah ilmu.

Ustaz Sobri mengungkapkan bahwa memberikan naskah atau materi cetak kepada jemaah di setiap pengajian adalah tips efektif agar jemaah dapat memahami dan mengingat isi kajian dengan baik. Ini juga menjadi solusi agar jemaah tidak mengantuk dan dapat belajar kembali di rumah.

Ia menekankan bahwa menghidupkan Muhammadiyah tidak hanya melalui struktur organisasi, tetapi juga lewat semangat memberi manfaat bagi orang-orang sekitar kita.

Ia mengutip sabda Nabi Muhammad SAW: “Sebaik-baik manusia adalah mereka yang paling bermanfaat bagi sesama.” Ia kemudian mengaitkan semangat tersebut dengan firman Allah “Fastabiqul khairat” yang berarti “berlomba-lomba dalam kebaikan.”

Ustaz Sobri mengingatkan agar tidak hanya sibuk dengan kegiatan organisasi, karena tujuan berorganisasi adalah untuk membina umat. Jika umat tidak dibina dan tidak mendapatkan siraman rohani, mereka bisa berpindah ke tempat lain. Oleh karena itu, pengajian sederhana harus dijalankan dengan serius, ikhlas, dan konsisten, karena ini termasuk ibadah sosial.

Beliau juga menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara hablum minallah (hubungan dengan Allah) dan hablum minannas (hubungan dengan sesama manusia).

Banyak orang tekun beribadah namun lalai dalam akhlak dan interaksi sosial. Padahal, keduanya harus dibangun bersama agar dakwah dan organisasi benar-benar membawa manfaat bagi umat. (dnz)

Bagikan