LPCR.OR.ID – Dalam suasana gerimis, Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Prof. Dr. Ir. Gunawan Budiyanto, M.P., IPM., ASEAN.Eng. meresmikan asrama santri Djarnawi Hadikusuma Pondok Pesantren Muhammadiyah Quran School (MQS) Yogyakarta, Ahad (29/12). Berlokasi di Kampung Jagan RT 03, Gedongan, Bangunjiwo, Kasihan, Bantul, pondok pesantren tahfidz MQS berdiri di atas tanah wakaf seluas 1.500 m².
Pembangunan asrama santri Djarnawi Hadikusuma ini adalah atas bantuan dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan LAZISMU UMY sebagai bagian dari program bantuan UMY untuk amal usaha Muhammadiyah di tingkat Cabang. Asrama yang dibangun ini adalah tahap pertama dari keseluruhan pembangunan gedung terpadu Ponpes MQS yang direncanakan, meliputi asrama santri, masjid dan ruang para Ustadz Pengajar. Kami akan terus berupaya untuk menyelesaikan tahap demi tahap dari gedung terpadu Ponpes MQS ini, ujar Ustadz Purwono selaku Ketua Panitia Pembangunan. Kami terus berusaha mencari donatur untuk menyelesaikan amanah ini, sehingga para santri bisa merasakan kenyamanan dalam proses belajar dan menghafal Al Qur’an. Saat ini santri yang belajar di Ponpes MQS ini ada 15 anak terdiri dari santri putra dan putri, tambah Ustadz Purwono.
Pimpinan Daerah Muhammadiyah Bantul yang diwakili Bapak Sumarna, M.Pd. menyampaikan bahwa PDM Bantul saat ini mendorong setiap Pimpinan Cabang Muhammadiyah harus punya program unggulan yang terukur dan terorganisir. Seperti yang dikerjakan oleh PCM Kasihan ini dengan mendirikan Ponpes Muhammadiyah Quran School (MQS) sebagai bagian dari upaya PCM untuk mencetak kader-kader Quranic, penghafal dan pelaksana isi Al Quran dalam kehidupan yang nyata seperti yang diajarkan Kyai Ahmad Dahlan.
Peresmian ini dihadiri oleh segenap Pimpinan dan Anggota Muhammadiyah, ‘Aisyiyah, Ortom AMM, AUM Pendidikan se Cabang Kasihan. Juga dihadiri oleh para pemangku kebijakan seperti anggota DPRD Bantul, Panewu Kapanewon Kasihan, Kapolsek, Danramil, KUA, Lurah Bangunjiwo dan para tokoh masyarakat setempat. Hadir pula Bapak Ir. Ahmad Syauqi Suratno, M.M. sebagai anggota DPD RI perwakilan D.I. Yogyakarta.
LAZISMU UMY sebagai lembaga pengelola zakat, infaq dan shadaqah yang diterima dari Dosen, Karyawan UMY dan donatur luar senantiasa berbuat kebaikan melalui program bantuan di antaranya pembangunan amal usaha Pendidikan maupun Kesehatan. Belum lama kami juga membantu pembangunan poliklinik Muhammadiyah di Gianyar, Bali kata Dr. Muh. Samsudin selaku manajer LAZISMU UMY. Kami sangat senang bahwa pembangunan asrama santri tahap pertama ini akhirnya bisa selesai dan dinamakan asrama Djarnawi Hadikusuma. Dulu Ketika saya masih aktif di IPM, pernah mendapatkan pesan khusus dari Pak Djarnawi Hadikusuma. Beliau mengatakan bahwa setiap organisasi itu harus terus menyiapkan kader-kader muda yang energik. Bahkan dalam tulisan beliau dinyatakan bahwa kita harus seperti filosofi pohon pisang, yang setiap kali berbuah dan ditebang, di bawahnya sudah tumbuh tunas yang baru. Ucap Muh. Samsudin menceritakan pengalaman beliau saat masih bertemu tokoh hebat DJarnawi Hadikusuma ini.
Sedangkan Ir. Ahmad Syauqi Suratno, M.M. menyampaikan kesan dan pesan mendalam terkait Pembangunan Gedung MQS ini. Dulu saya hadir saat pelatakan batu pertama, dan saat ini hadir Kembali untuk melihat bangunan asrama ini. Ini semua adalah amal sholeh dari keluarga besar Alm. Bapak Jokarto melalui Mbok Siwuh dan saudara-saudaranya berempat dan bersepakat mewakafkan tanah ini untuk Pendidikan Al Quran. Insya Allah Ibu-ibu ini menjadi Gambaran orang yang Muttaqin. Sebagaimana digambarkan Allah dalam surat Ali Imran 134, kata Syauqi. Yakni orang yang mau menafkahkan hartanya di waktu lapang maupun sempit. Tadi disampaikan bahwa Mbok Siwuh Bersama saudaranya dating ke rumah Ustaadz Purwono hanya dengan naik sepeda onthel tua berpakaian sederhana, tapi menyampaikan niat mau wakaf 1.500 meter. Masya Allah ini akan jadi amal jariyah nantinya, aamiin. Kata Syauqi sambil sedikit bergetar suaranya menahan haru dan Bahagia. Maka saya akan berupaya membantu dengan amanah yang telah Bapak Ibu pikulkan pada saya, siapkan proposal dan master plan yang lengkap, akan saya bawa ke Kemneterian, semoga bisa diterima untuk menyelesaikan Pembangunan MQS ini, tegas beliau.
Di puncak acara, Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Prof. Dr. Ir. Gunawan Budiyanto, M.P., IPM., ASEAN.Eng. menyampaikan banyak cerita-cerita yang menginspirasi hadirin, dari kisah-kisah para tokoh Muhammadiyah jaman dulu. Biar tidak parade pidato saya akan cerita saja, ucap beliau mengawali kata sambutan. Tokoh Muhammadiyah dulu itu kalau menyampaikan sesuatu selalu mendalam dan menginspirasi banyak generasi muda. Saya dulu waktu masih menjadi mahasiswa sudah diminta membantu di UMY untuk jadi tukang ketik jaman Pak Dasron Hamid. Saya lihat sendiri bagaimana para tokoh Muhammadiyah itu menekuni titi laku yang panjang dan penuh kesabaran. Sampai akhirnya UMY bisa berdiri dengan sederhana dan terus berkembang sampai akhirnya memiliki asset trilyunan seperti sekarang. Maka apa yang kita lihat saat ini di Ponpes MQS ini juga bagian dari titi laku yang harus kita jalani dengan sabar dan ikhlas. Supaya yang kita cita-citakan bisa terwujud sesuai harapan. UMY berkomitmen untuk membantu di berbagai wilayah untuk mewujudkan bangunan-bangunan amal usaha pendidikan dan kesehatan.
Dengan disaksikan oleh empat bersaudara dari Mbok Siwuh dan juga para tamu undangan, prasasti peresmian gedung asrama santri Djarnawi Hadikusuma ditandatangani oleh Rektor UMY dan dilanjutkan pemotongan pita oleh Rektor UMY dan PDM Bantul. (ant)