Hari raya merupakan hari berbahagia dan saling berbagi bahagia. Di hari raya setiap orang berhak merayakannya dengan baik dan saling mengucapkan selamat hari raya satu sama lain.
Terkhusus pada hari raya Idul Fitri, berbagai pesan ucapan selamat tersebar di berbagai platform media sosial, atau yang terucap secara lisan. Akan tetapi, sebagian ucapan hari raya disebut-sebut keliru dan tidak tepat dalam kaidah bahasa Arab. Lalu bagaimana ucapan selamat idul fitri yang benar ?
Setidaknya ada tiga ucapan paling populer, antara lain :
Ucapan Pertama
تقبّل الله منّا ومنكم, صيامنا وصيامكم قيامنا وقيامكم, كلّ عام وأنتم بخير
Taqqabalallahu minna wa minkum, shiyamana wa shiyamakum, qiyamana wa qiyamakum, kullu ‘aamin wa antum bikhayrin.
Artinya : Semoga Allah menerima (amalan) dari kami dan dari kalian, (secara khusus) puasa (shiyam) kami dan puasa kalian, shalat (qiyam) kami dan shalat kalian, (semoga) setiap tahun kalian berada dalam kebaikan.
Ucapan Kedua
تقبّل الله منّا ومنكم, تقبّل يا كريم
Taqabbalallahu minna wa minkum, taqabbal yaa kariim.
Artinya : Semoga Allah menerima (amalan) kami dan kalian, terimalah wahai Yang Maha Mulia.
Ucapan Ketiga
جعلنا الله من العائدين والفائزين
Ja’alana Allahu min al-‘aidiin wal faizin
Semoga Allah menjadikan kita sebagai orang-orang yang kembali (kembali suci atau kembali pada hidayah-Nya) dan orang-orang yang menang (melawan setan dan hawa nafsu).
Ucapan ketiga ini sering diucapkan secara kurang lengkap dan dilanjutkan dengan “mohon maaf lahir dan batin”.
Dalam mengucapkan selamat hari raya, memang tidak ada dalil yang mengkhususkannya, baik dari Al-Quran dan As-Sunnah. Sehingga ada keluasan dalam hal ini, termasuk jika diucapkan atau dituliskan dalam bahasa daerah.