LPCR.OR.ID – Muhammadiyah, sebagai gerakan Islam yang berfokus pada dakwah amar makruf nahi munkar, bertujuan untuk mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, organisasi ini menjadi media atau alat perjuangannya, seperti yang dijelaskan oleh Miftahulhaq, M.S.I., Ketua Majelis Tabligh PWM DIY. Beliau menyampaikan hal ini saat menjadi pembicara dalam Pengajian Khusus Anggota Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Tirtonirmolo Barat, Cabang Kasihan, Daerah Bantul, DIY, pada Kamis, 10 Oktober 2024, di Masjid Al-Muttaqien Menayu Kulon.
Miftahulhaq menekankan bahwa bergabung dengan Muhammadiyah adalah cara untuk menjalankan ajaran Islam dengan benar, karena gerakan ini bersumber pada Al-Qur’an dan As-Sunnah. Beliau menggambarkan pentingnya organisasi dalam dakwah dengan analogi menyapu halaman rumah menggunakan sapu lidi yang tidak diikat dengan kencang: “Dakwah yang tidak terorganisasi ibarat sapu lidi yang tercerai berai, membuat capek, mudah patah, dan tidak maksimal kebersihannya.”
Ketua PRM Tirtonirmolo Barat, H. Sofriyanto SM, dalam sambutannya, menyoroti bahwa salah satu ajaran Islam yang ditanamkan dalam Muhammadiyah adalah mental suka memberi, berbagi, dan menolong. Beliau mencontohkan teladan dari Kyai Ahmad Dahlan dan penerusnya yang dengan jiwa mereka menanamkan sikap ini dalam kehidupan sehari-hari.
H. Sofriyanto juga menekankan bahwa mental memberi, berbagi, dan menolong diwujudkan secara kelembagaan di Muhammadiyah dan amal usahanya. Ia menjelaskan bahwa banyak program bantuan serta kepedulian Muhammadiyah terhadap bencana alam, bencana kemanusiaan, dan bencana sosial merupakan contoh nyata dari komitmen tersebut.
Dengan mengusung semangat kebersamaan dan terorganisasi, Muhammadiyah diharapkan terus berperan aktif dalam mendakwahkan ajaran Islam dan menebar manfaat bagi masyarakat luas.