Ikuti Semarak Lomba CRM Award 2025 | Menangkan Hadiah Total Rp54 Juta!

Q
Logo Lpcr New

Kantor Jogja

Jalan KH. Ahmad Dahlan
No. 103 Yogyakarta 55262

Hubungi Kami

(0274) – 375025
0857 2963 8181 (WA)

LPCR.OR.ID – Ustadz H. Fathurrahman Kamal, Lc., M.S.I., mengisi Kajian Khusus untuk memperdalam pemahaman keislaman di Masjid Al Jihad, Banjarmasin, pada Jumat (14/11/2025) setelah salat Subuh.

Dalam kajiannya, Ustadz H. Fathurrahman Kamal berbicara mengenai kehidupan sebagai representasi dari keyakinan dan keimanan dalam diri.

“Para ahli mengatakan bahwa sesuatu yang paling penting dalam kehidupan kita bukan semata-mata persoalan kesepakatan etika dan moral, tetapi manifestasi dari keyakinan kita kepada Allah yang maha tidak terbatas. Inilah yang menjadikan kehidupan bermakna. Ada orang yang tidak yakin dengan eksistensi Tuhan, apapun ideologinya, namun satu hal yang tidak dapat dipungkiri adalah fakta kematian,” tuturnya.

“Kita boleh mengatakan agama tidak cukup penting, Tuhan mungkin diragukan, tetapi siapa yang sanggup menghindari fakta kematian? Tidak ada, apapun keyakinannya,” lanjutnya.

Beliau kemudian mengajak jamaah menjadikan Islam sebagai inspirasi hidup yang lebih bermakna. “Salah satunya melalui keberadaan kita di Muhammadiyah. Maka poin pertama yang saya sampaikan adalah mari kita bersyukur atas Muhammadiyah,” ujarnya.

“Mengapa demikian? Karena Muhammadiyah bukan sekadar pengikut Nabi Muhammad SAW, atau disebut ‘Muhammadiyyun’. Dengan tambahan ‘ta marbutah’ menjadi ‘Muhammadiyah’, maknanya adalah mengkarakterkan diri dengan semua karakter kemuliaan Nabi Muhammad SAW, meneguhkan komitmen dengan ajaran beliau, menjadikan semua ajaran beliau sebagai nafas dalam seluruh dimensi kehidupan kita. Maka Muhammadiyah artinya adalah ‘Representasi Muhammad SAW’,” jelasnya.

Di samping itu, Ustadz H. Fathurrahman Kamal juga mengungkapkan bahwa Persyarikatan Muhammadiyah bukan hanya sebuah organisasi, tetapi merupakan pertaruhan kepada Allah untuk mendapatkan “Ismak/Maksimat” yang bersifat kolektif dalam berjamaah.

“Ibnu Taimiyah mengatakan, akan ada suatu kelompok yang senantiasa eksis di atas ‘al haq’ sampai hari kiamat. Oleh karena itu, mereka tidaklah mungkin berkumpul di atas kesesatan, dan akan senantiasa ada di antara umat ini yang selalu menegakkan kebaikan dan mencegah keburukan. Itulah orang-orang yang beruntung,” sebut Ustadz H. Fathurrahman Kamal.

“Selama ada orang yang berkomitmen ad-dakwah ilal khair, amar ma’ruf, nahi mungkar, memegang kebenaran, menjalankan amanah, kebenaran tidak akan ditinggalkan, dan tidak mungkin kebenaran itu tidak dikerjakan,” tambahnya.

Ustadz H. Fathurrahman Kamal juga menyinggung mengenai Waliyullah, yaitu “orang-orang yang dikasihi oleh Allah,” yang merujuk pada mereka yang mendapat karomah dan kemuliaan dari Allah SWT.

“Muhammadiyah itu sakral dan punya karomah. Tidak ada orang yang menista Muhammadiyah, merendahkan Muhammadiyah, apalagi berkhianat terhadap Muhammadiyah yang hidupnya bahagia. Mengapa? (Karena) Rahmat,” sebut Ustadz H. Fathurrahman Kamal.

Bagikan