LPCR.OR.ID – “Bagi para aktivis Muhammadiyah dan pecinta ilmu tentu sering mendengar cerita atau dari membaca buku/majalah serta sumber lain bahwa Kiai Haji Ahmad Dahlan dan Muhammadiyah selalu memelopori gerakan tajdid (pembaharuan: peningkatan, pengembangan, modernisasi), dinamis dalam pemahaman dan pengamalan agama yang diterapkan pada bidang akhlak dan muamalah dunyawiyah. Tajdid yang digagas Muhammadiyah selalu mengambil dari sumber dalil yang paling benar.”
Demikian disampaikan oleh Ustadz Amirudin, S.Ag. (Staf Senior Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah) saat menjadi pembicara Pengajian Khusus Anggota Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Tirtonirmolo Barat Cabang Kasihan Daerah Bantul DI Yogyakarta pada Selasa 10 Desember 2024 di Mushola Al-Huda Kampung Bekelan, salah satu mushola kebanggaan warga di wilayah Ranting Muhammadiyah Tirtonirmolo Barat.
“Contoh nyata dan fenomenal dari gerakan tajdid Kiai Haji Ahmad Dahlan dan Muhammadiyah sejak awal berdirinya Muhammadiyah di antaranya adalah: pelurusan arah saf salat di Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta, salat id di lapangan (tempat terbuka) yang dua contoh itu sudah menjadi fenomena dan diikuti oleh banyak warga saat ini. Selain itu adalah kunut subuh, penentuan awal bulan hijriah dengan metode hisab hakiki wujudul hilal, dan sekarang sudah ada wacana untuk merubah menjadi sistem Kalender Hijriah Global Tunggal yang ini perlu para warga Persyarikatan terutama jajaran pimpinannya memahami apa, bagaimana, dan mengapa KHGT itu,” tambah Amirudin.
Ketua PRM ajak pimpinan menjaga girah dan gairah mengaji dan mengkaji
Sementara itu, Ketua PRM Tirtonirmolo Barat, Sofriyanto SM dalam sambutannya menyampaikan pesan kepada segenap pimpinan di Ranting Tirtonirmolo Barat agar selalu menjaga girah dan gairah dalam mengaji dan mengkaji.
“Sebagai bagian warga Persyarikatan di Ranting, maka anggota pimpinan yang hadir saat ini adalah bagian kecil yang berada di ring 1 Ranting, jadi girah dan gairahnya khususnya dalam mengaji dan mengkaji Al-Quran atau ilmu umum harus melebihi dan di atas anggota lainnya. Girah adalah semangat dan dorongan membela kehormatan diri, keluarga, dan agama. Gairah adalah keinginan yang kuat. Kalau pimpinan sudah tidak punya girah dan gairah mengaji dan mengkaji lagi bagaimana mau membina anggota yang menjadi basis dari Ranting. Dengan hadir dalam pengajian bulanan ini merupakan manifestasi dari menjaga girah dan gairah mengaji dan mengkaji.” Demikian Ketua PRM Tirtonirmolo Barat ini memberi semangat kepada anggotanya.
Sofriyanto menambahkan, “Muktamar Muhammadiyah ke-48 di Surakarta tahun 2024 salah satu produknya adalah Risalah Islam Berkemajuan (RIB). Dalam RIB tersebut dapat diketahui bahwa Muhammadiyah sebagai Gerakan Islam Berkemajuan diimplementasikan dalam wujud: 1) Gerakan Dakwah, 2) Gerakan Tajdid, 3) Gerakan Ilmu, 4) Gerakan Amal. Poin saya adalah pada Gerakan Ilmu. Dengan hadir pada acara ini maka akan mendapatkan manfaat banyak: 1) pahala menuntut ilmu dan ditingkatkan derajatnya karena ilmu, 2) pahala silaturahmi dengan sesama anggota PRM, 3) pahala salat jamaah, 4) pahala memakmurkan masjid/musala sebagai “rumah Allah,” serta manfaat lainnya untuk saat ini maupun ke depan di dunia wal akhirat.”
Pengajian Khusus Pimpinan, diselenggarakan oleh Pimpinan Ranting Muhammadiyah Tirtonirmolo Barat Cabang Kasihan Daerah Bantul DI Yogyakarta tanggal 10 setiap bulannya. Tempat pengajian bergantian di musala/masjid di lingkungan Ranting Tirtonirmolo Barat. Pengajian diikuti khusus oleh Anggota PRM Tirtonirmolo Barat dari Ketua sampai Anggota Bidang di PRM Tirtonirmolo Barat.
Mantap
Islam Jaya
Muhammadiyah Maju
PRM Tirtonirmolo Barat sejahter