Dapatkan berita terbaru Cabang, Ranting dan Masjid Muhammadiyah di WhatsApp

Q
Logo Lpcr New

Kantor Jogja

Jalan KH. Ahmad Dahlan
No. 103 Yogyakarta 55262

Hubungi Kami

(0274) – 375025
0857 2963 8181 (WA)

LPCR.OR.ID – Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Tirtonirmolo Barat Kasihan Bantul DIY kembali menggelar Pengajian Rutin Bulanan Khusus Pimpinan setiap tanggal 10. Pada edisi 10 Desember 2025 pengajian diselenggarakan di Musala Babul Khoir Kalipakis dengan menghadirkan narasumber Ustaz Nurkhoirudin, Ketua PRM Margokaton Seyegan Sleman. PRM Margokaton adalah salah satu finalis Cabang Ranting Masjid Award VI yang diselenggarakan oleh Lembaga Pengembangan Cabang Ranting (LPCRPM) Pimpinan Pusat Muhammadiyah pada 13–16 November 2025 di Banjarmasin Kalimantan Selatan lalu. Dalam ajang tersebut PRM Margokaton mendapat penghargaan Stand Expo Ranting Terbaik.

Pengajian yang dikhususkan bagi jajaran pimpinan ranting tersebut mengangkat tema “Menggairahkan Angkatan Muda dalam Kegiatan Dakwah Ranting.” Ketua PRM Tirtonirmolo Barat, Sofriyanto, menyampaikan bahwa tema ini dipilih karena semakin menantang untuk melibatkan generasi muda dalam kegiatan dakwah di tingkat ranting, terlebih dalam memakmurkan masjid. “Kita membutuhkan strategi baru agar anak-anak muda merasa memiliki ruang untuk berkarya dan terlibat dalam dakwah,” ujarnya.

Dalam paparannya, Nurkhoirudin mengungkapkan, “Kebutuhan dan preferensi (kecenderungan dan kesukaan) generasi muda saat ini telah berubah, sehingga metode pendekatan dakwah juga harus berubah.”

Selanjutnya Nurkhoirudin menawarkan beberapa tips yang dapat menjadi alternatif untuk menarik minat angkatan muda agar aktif dalam kegiatan dakwah.

“Pertama, fasilitasi ruang kreasi, PRM perlu menyediakan kegiatan yang memberi kesempatan bagi angkatan muda untuk mengekspresikan ide, kreativitas, dan minatnya. Kegiatan kreatif berbasis minat, teknologi, atau seni dapat menjadi pintu masuk yang efektif.”

“Kedua, dukungan pendanaan, generasi muda lebih termotivasi ketika program yang mereka rancang mendapat dukungan konkret. Dana operasional yang memadai dapat mendorong mereka merancang kegiatan yang inovatif dan berkelanjutan”.

“Ketiga, pelatihan formal dan nonformal, pembekalan melalui pelatihan kepemimpinan, dakwah digital, manajemen acara, keterampilan komunikasi, atau pelatihan teknis lainnya dinilai mampu meningkatkan kepercayaan diri anak-anak muda.”

Bagikan